
Kain rajutan bayi Mengadopsi metode tenun kumparan yang saling mengunci, yang secara inheren memiliki peregangan yang baik. Dibandingkan dengan kain tenun, struktur rajutan dapat menyerap energi melalui deformasi kumparan ketika mengalami ketegangan, sehingga menunjukkan tingkat elastisitas dan kemampuan bentangan tertentu. Oleh karena itu, dari perspektif struktur kain, kain rajutan secara alami memiliki elastisitas dan kemampuan bentangan yang lebih baik daripada kain tenun.
Komposisi serat meningkatkan kinerja rebound
Meskipun serat alami seperti kapas dan bambu tidak memiliki elastisitas tinggi, mereka lembut dan ramah kulit, menjadikannya pilihan ideal untuk membuat kain rajutan bayi. Untuk lebih meningkatkan kemampuan elastisitas dan pemulihan kain, produsen biasanya menambahkan sedikit spandex ke benang, seperti proporsi 3% hingga 5%, yang secara signifikan dapat meningkatkan elastisitas dan kesesuaian kain.
Selain itu, penerapan teknologi pencampuran juga memungkinkan kain rajutan bayi memiliki kinerja peregangan yang lebih baik sambil mempertahankan kenyamanan. Misalnya:
Kapas spandex: menggabungkan kelembutan dan elastisitas;
Modal spandex: meningkatkan kehalusan sambil meningkatkan peregangan;
Tencel Cotton Spandex: Menyeimbangkan kemampuan bernafas dan ketahanan.
Penggunaan bahan -bahan gabungan ini membuat pakaian bayi lebih nyaman, mudah dipakai dan lepas landas, dan mampu beradaptasi dengan aktivitas fisik bayi dan anak kecil yang sering.
Proses menenun mempengaruhi distribusi elastisitas
Jaringan rajutan yang berbeda memiliki dampak langsung pada elastisitas dan arah peregangan kain. Jaringan kain rajutan bayi biasa meliputi:
Single Jersey: Ini memiliki elastisitas lateral yang baik dan cocok untuk digunakan dalam kaus dan jumpsuits yang pas;
Rib Knit: Ini memiliki elastisitas yang baik baik secara vertikal maupun horizontal, dan umumnya digunakan di area seperti manset dan kaki celana yang membutuhkan penutupan;
Jaringan berusuk sisi ganda (interlock): stabil secara struktural, elastis seragam, cocok untuk pakaian dalam bayi berkualitas tinggi;
Jacquard Knit: Area elastis dapat disesuaikan sesuai dengan desain pola untuk mencapai kombinasi fungsionalitas dan estetika.
Dengan memilih teknik tenun secara wajar, kain dapat diberkahi dengan berbagai tingkat elastisitas dan ekstensibilitas di berbagai bagian, memenuhi kebutuhan praktis desain pakaian.
Kinerja elastis dalam aplikasi praktis
Dalam desain pakaian bayi dan balita, elastisitas yang baik dan peregangan tidak hanya meningkatkan kenyamanan pemakaian, tetapi juga memperkuat fungsi pakaian. Misalnya:
Jumpsuit dan Pantsuit: Mengandalkan elastisitas kain untuk mencapai Buttonless atau Snap on Design, mudah dipakai dan lepas landas;
Kantong tidur dan bib: menggunakan ekstensibilitas untuk meningkatkan kesesuaian dan mengurangi ketidaknyamanan gesekan;
Pakaian Bayi Olahraga: Berikan kebebasan bergerak yang lebih besar dengan bantuan kain elastis;
Pakaian dalam intim: Ketahanan yang baik memastikan bahwa itu tidak akan berubah bentuk saat dipakai untuk waktu yang lama.
Selain itu, setelah pencucian berganda, kain rajutan bayi berkualitas tinggi masih dapat mempertahankan keadaan elastis yang baik dan tidak mudah santai atau cacat, mencerminkan daya tahan dan stabilitasnya.
Kain rajutan bayi memang memiliki elastisitas dan ekstensibilitas yang sangat baik karena karakteristik struktural rajutannya, pemilihan bahan serat, dan proses tenun yang dioptimalkan. Kinerja ini tidak hanya memenuhi kebutuhan pemakaian bayi dan anak -anak yang nyaman, tetapi juga memberikan lebih banyak kemungkinan perancang busana untuk desain fungsional. Dalam aplikasi praktis, kain ini banyak digunakan dalam berbagai pakaian dan produk bayi, menjadi salah satu bahan penting di bidang tekstil bayi.